Padaskala Kelvin,es mencair pada suhu 273 K dan air mendidih pada suhu 373K untuk tekanan udara sebesar 1 titik lebur es dan titik didih air adalah 100 skala Kelvin Faktor Celcius Fahrenheit Reamur Kelvin Titik tetap bawah 0 ℃ 32 ℉ 0 °R 273 K Titik tetap atas 100 ℃ 212 ℉ 80 ° R 373 K Jarak antara titik tetap 100 Perhatikangambar termometer berikut! Besar suhu Y pada skala termometer Celcius adalah . A. 172oC. B. 108oC. C. 60oC. D. 44oC Kelvinmenggunakan konsep 0 mutlak sebagai titik beku air termometernya, yang ketika diukur dengan termometer celsius titik nol-nya berawal dari -273,15°C. Nah, dari situ deh makanya kenapa pada termometer kelvin titik beku air sebesar 273,15 K dan titik didihnya sebesar 373,15 K. SkalaReamur adalah skala suhu yang dinamai menurut penemunya yaitu Rene Antoine Ferchault de Reaumur. Pada tahun 1731 Reamur mengusulkan titik beku air 0 derajat dan titik didih air 80 derajat Reamur. Jadi, satu derajat Reamur sama dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin. Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol. Skala Reamur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman. Namun kemudian digantikan oleh Celsius. Saat ini skala Reamur jarang digunakan kecuali di industri Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Suhu temperatur adalah ukuran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda, diukur dengan termometer, dan dinyatakan dalam satuan SI Kelvin K. Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan membahas tentang suhu atau temperatur. Tentu saja, suhu merupakan fenomena yang setiap saat kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, kita tidak bisa terlepas dari suhu. Contoh yang paling dekat adalah suhu badan. Suhu badan, bisa naik dan bisa juga turun. Ketika suhu badan naik, maka itulah yang sering disebut dengan demam. Pada hakikatnya, semua benda yang ada di alam semesta memiliki suhu, hanya saja ukuran suhunya yang berbeda-beda, ada yang bersuhu tinggi seperti matahari, dan ada juga yang bersuhu rendah seperti es. Nah, dalam materi ini akan dijelaskan dengan lengkap apa itu suhu dan segala hal yang berkaitan dengannya. Baiklah, kita mulai saja materinya... Daftar Isi 1Pengertian Suhu 2Simbol dan Satuan Suhu 3Alat Ukur Suhu Air Raksa Alkohol Klinis Inframerah Bimetal Mekanik 4Skala Suhu Celcius Kelvin Fahrenheit Reamur 5Contoh Soal 6Kesimpulan Pengertian Suhu Apa yang dimaksud dengan suhu? Menurut para ahli fisika, suhu atau temperatur adalah ukuran kelajuan gerak partikel-partikel dalam suatu benda atau ukuran energi kinetik rata-rata partikel suatu benda. Selain itu, suhu sering juga diartikan sebagai ukuran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Sebenarnya, kedua definisi di atas saling berkaitan. Setiap benda baik padat, cair, maupun gas tersusun dari partikel atom yang membentuk molekul. Molekul-molekul penyusun benda tidak diam melainkan bergetar dengan kecepatan tertentu. Karena kecepatan getar itu pula, maka setiap partikel tersebut memiliki energi, yaitu energi kinetik. Semakin cepat getaran suatu partikel, semakin besar energi kinetiknya, dan semakin tinggi suhunya. Begitupun sebaliknya, partikel yang bergetar lambat, memiliki energi kinetik yang kecil dan suhu yang rendah. Benda yang bersuhu tinggi memiliki jumlah kalor yang banyak panas dan benda yang bersuhu rendah memiliki jumlah kalor yang sedikit dingin. Simbol dan Satuan Suhu Suhu seringkali disimbolkan dengan T, yang diambil dari huruf pertama kata "Temperature". Dalam Sistem Satuan Internasional SI, suhu dinyatakan dengan satuan Kelvin K. Berdasarkan jenis besarannya, suhu adalah salah satu dari 7 besaran pokok dan seperti semua besaran pokok lainnya, suhu merupakan besaran skalar. Alat Ukur Suhu Suhu adalah besaran yang bersifat abstrak karena kita tidak dapat melihatnya secara langsung. Akan tetapi, kita dapat mengetahuinya berdasarkan indikator panas dan dingin. Derajat panas yang tinggi menyatakan suhu yang besar. Begitupun sebaliknya, derajat panas yang rendah menyatakan suhu yang kecil. Agar derajat panas tersebut bisa dinyatakan dengan angka, maka dibuatlah alat ukur suhu yang diberinama termometer. Kalian pasti sudah tahu bentuk alatnya, alat inilah yang digunakan untuk mengukur suhu badan ketika sedang demam. Termometer paling sederhana terdiri dari tabung kaca yang diisi zat cair termometrik. Zat cair termometrik adalah zat cair yang mudah mengalami perubahan fisis jika dipanaskan atau didinginkan. Dalam perkembangannya, ada juga termometer yang tidak menggunakan zat cair. Berikut ini secara lengkap jenis-jenis termometer alat ukur suhu 1. Termometer Air Raksa Termometer air raksa mercury adalah termometer cairan yang menggunakan air raksa sebagai pengisinya. Termometer ini merupakan jenis yang paling banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain Mudah dilihat karena warnanya mengilap Tidak menempel pada dinding kaca termometer. Mudah menyerap panas sehingga bisa cepat menunjukkan perubahan suhu. Memiliki rentang suhu yang luas sehingga dapat mengukur suhu yang tinggi Memiliki sifat pemuaian yang teratur sehingga dapat menunjukkan suhu dengan teratur pula. Termometer air raksa sering juga disebut dengan termometer maksimum karena dapat mengukur suhu yang sangat suhu panas, air raksa akan memuai sehingga kita akan melihat air raksa pada tabung kaca suhu kembali turun, air raksa akan tetap berada pada posisi ketika suhu panas. Hal ini disebabkan adanya konstraksi yang menghambat air raksa untuk kembali ke keadaan karena itu, untuk mengembalikan air raksa ke posisi dasar, kita harus mengibas-ngibaskan termometer ini dengan kuat. 2. Termometer Alkohol Termometer alkohol adalah termometer cairan yang menggunakan alkohol sebagai pengisinya. Sebenarnya, alkohol lebih peka daripada air raksa ketika memuai, perubahan volumenya lebih terlihat jelas. Beberapa kelebihan termometer alkohol adalah Lebih peka sehingga perubahan volumenya lebih bisa terlihat jelas ketika memuai. Harganya murah. Mampu mengukur suhu yang sangat rendah, sampai -1140 0C Namun, termometer alkohol memiliki beberapa kelemahan, antara lain Tidak berwarna sehingga agak sulit dilihat. Pemuaiannya tidak teratur karena sangat peka terhadap perubahan suhu. Zat ini bisa naik dan turun secara cepat. Tidak bisa mengukur suhu yang tinggi karena pada suhu 780 0C, alkohol sudah mendidih. Membasahi dinding kaca termometer. Termometer alkohol disebut juga dengan termometer minimun karena mampu mengukur suhu yang sangat rendah. 3. Termometer Klinis Termometer klinis adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu badan yang banyak dimanfaatkan di bidang badan dapat diukur dengan termometer klinis melaui rongga mulut, ketiak, atau di antara lekukan tubuh manusia normal berkisar pada 37 0C dan tidak pernah lebih rendah dari 35 0C dan tidak pernah lebih dari 42 klinis bisa dibedakan menjadi dua, yaitu termometer klinis analog dan termometer klinis kedua termometer tersebut terletak pada penampilan nilai suhu. Pada termometer klinis analog, nilai suhu ditampilkan oleh naiknya air pada termometer klinis digital, nilai suhu ditampilkan langsung dalam bentuk angka yang tertera pada layar kecil Termometer Inframerah Termometer inframerah adalah termometer yang digunakan untuk mengukur benda yang sangat panas, benda bergerak cepat, atau benda yang tidak boleh disentuh karena inframerah bisa juga disebut termometer laser, jika menggunakan laser untuk mengukur suhu Termometer Bimetal Mekanik Termometer bimetal mekanik adalah termometer yang terbuat dari dua buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bi dan metal. Bi artinya dua dan metal artinya kepingan logam pada termometer bimetal mekanik akan melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsip kerja dari termometer bimetal adalah pada suhu tinggi kepingan bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih jika suhu rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai yang lebih Termokopel Termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan panas dalam benda menjadi perubahan potensial lebih cocok digunakan untuk mengukur suhu tinggi hingga K. Secara umum, termokopel digunakan untuk sensor radiasi, pengamanan alat-alat pemanas, pembangkit tenaga panas radioisotop, dan industri Termistor Termistor adalah alat pengukur suhu yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronika. Dalam penerapannya, termostor dapat dihubungkan dengan rangkaian lain. Termistor ada dua macam, yaitu PTC dan NTC. Skala Suhu Suhu yang kita ukur dinyatakan dalam suatu skala pengukuran. Ada empat skala pengukuran yang dikenal sekarang ini, yaitu skala Celcius, skala Kelvin, skala Fahrenheit, dan Skala Reamur. 1. Skala Celcius 0C Skala Celcius ditemukan oleh Anders Celcius, seorang fisikawan Swedia. Skala ini ditetapkan berdasarkan titik lebur es dan titik didih air pada tekanan 1 atmosfer atm.Titik lebur es digunakan sebagai titik tetap bawah dan titik didih air digunakan sebagai titik tetap yang digunakan untuk menetapkan titik tetap bawah skala Celcius haruslah es murni. Jika es tidak berasal dari air murni, titik leburnya bisa lebih rendah daripada pengukuran dengan skala Celcius dinyatakan dalam derajat Celcius yang dilambangkan dengan 0C. Skala Celcius merupakan skala pengukuran yang biasa digunakan di Skala Kelvin K Skala Kelvin ditemukan oleh Lord Kelvin, seorang fisikawan yang berasal dari negara meneliti energi kinetik suatu partikel yang dihubungkan dengan kenaikan suhu, Kelvin menemukan bahwa pada suhu -273 0C, partikel berhenti bergerak. Akibatnya, tidak ada lagi suhu yang dapat diukur karena energi kinetik partikel sama dengan penemuan ini, Kelvin mengusulkan adanya nol mutlak, yaitu suhu terendah yang mungkin dapat dimiliki oleh sebuah suhu yang menggunakan skala pengukuran Kelvin dinyatakan dalam derajat Kelvin dengan lambang Skala Fahrenheit 0F Skala Fahrenheit ditemukan oleh fisikawan Jerman bernama Gabriel Fahrenheit. Skala ini dinyatakan dalam derajat Fahrenheit yang dilambangkan dengan halnya dengan skala Celcius, skala Fahrenheit juga menggunakan titik lebur es untuk titik tetap bawah dan titik didih air untuk titik tetap adalah pada skala Fahrenheit, titik lebur es diberi angka 32 0F dan titik didih air diberi angka 212 0F. Skala Fahrenheit populer digunakan di negara Amerika Skala Reamur 0R Skala Reamur Reaumur ditemukan oleh fisikawan Prancis bernama Rene Antoine Ferchault de beku air pada skala Reamur sama dengan skala Celcius, yaitu nol derajat. Namun, titik didih air diberi angka 80 derajat. Termometer skala Reamur pertama kali dibuat menggunakan cairan alkohol. Dulunya, alat ini banyak digunakan dinegara-negara Eropa, terutama Jerman dan termometer Reamur telah digantikan oleh termometer Celcius sehingga termometer Reamur relatif jarang ditemukan, kecuali pada industri permen dan keju. Rumus Konversi Skala Suhu Rumus suhu sejatinya adalah rumus konversi yang berfungsi untuk mengubah skala suhu, dari suatu skala ke skala suhu yang lainnya. Misalnya, dari suhu skala Celcius ke skala Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur, atau sebaliknya. Berikut ini adalah rumus dari masing-masing konversi suhu tersebut 1. Rumus Suhu Skala Celcius ke Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur Skala Celcius ke Kelvin t 0C = t + 273 K, Kelvin ke Celcius t K = t - 273 0C Skala Celcius ke Fahrenheit t 0C = 9/5 t + 32 0F, Fahrenheit ke Celcius t 0F = 5/9 t - 32 0C Skala Celcius ke Reamur t 0C = 4/5 t 0R, Reamur ke Celcius t 0R = 5/4 t 0C 2. Rumus Suhu Skala Kelvin ke Fahrenheit dan Reamur Skala Kelvin ke Fahrenheit tK = {9/5t - 273 + 32} 0F, Fahrenheit ke Kelvin t 0F = {5/9t - 32 + 273} Kelvin ke Reamur tK = 4/5 t - 273 0R, Reamur ke Kelvin t0R = 5/4t + 273 K 3. Rumus Suhu Skala Fahrenheit ke Reamur Skala Fahrenheit ke Reamur t 0F = 4/9 t - 32 0R, Reamur ke Fahrenheit t0R = 9/4t + 32 0FContoh Soal Konversi SuhuBerikut ini adalah beberapa contoh soal tentang konversi suhuContoh Soal 1Suhu di daerah pegunungan 10 0C berapakah suhunya bila diukur dengan termometer 0R, K, dan = 10 0C Ditanyakan 0R....?K....?0F....?PenyelesaianSkala Celcius 0C ke Reamur 0R t 0C = 4/5 t 0R10 0C = 4/5 10 0R10 0C = 8 0RSkala Celcius 0C ke Kelvin K10 0C = t + 273 K10 0C = 10 + 273 K10 0C = 283 KSkala Celcius 0C ke Kelvin 0Ft 0C = 9/5 t + 32 0F10 0C = 9/5 10 + 32 0F10 0C = 18 + 32 0F10 0C = 50 0FContoh Soal 2Ubahlah suhu-suhu berikut ini!a. 0 0C ke Kelvinb. 0 K ke 0Cc. 273 0C ke Kelvind. 273 K ke 0CJawabana. 0 0C ke Kt 0C = t + 273 K0 0C = 0 + 273 K0 0C = 273 K b. 0 K ke 0Ct K = t - 273 0C0 K = 0 - 273 0C0 K = -273 0Cc. 273 0C ke Kelvint 0C = t + 273 K273 0C = 273 + 273 K273 0C = 546 Kd. d. 273 K ke 0Ct K = t - 273 0C273 K = 273 - 273 0C273 K = -546 0CKesimpulanJadi, suhu temperatur adalah ukuran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda, diukur dengan termometer, dan dinyatakan dalam satuan SI Kelvin K.Gimana adik-adik, udah paham kan materi suhu di atas? Jangan lupa lagi dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. Referensi Suartini, Kinkin. 2010. Rangkuman Fisika SMP. Jakarta GagasMedia. Dalam kehidupan sehari-hari kalian sering mendengar tentang suhu, misalnya pada musim panas kalian dapat mengetahui suhunya tinggi. Pada kejadian lain kalian dapat mendinginkan suatu ruangan dengan menurunkan suhu AC pendingin yang digunakan. Penggunaan kata-kata itu sudah tepat. Suhu merupakan ukuran panas dinginnya suatu benda. Sedangkan termometer adalah alat ukur suhu. Dengan menggunakan termometer, kita dapat menentukan suhu suatu benda secara kuantitatif, karena kita dapat mengetahui angka yang menyatakan besarnya suhu benda tersebut. Hal ini dikarenakan pada dinding kaca termometer terdapat skala skala berisi deretan titik atau garis yang disebut titik referensi. Setiap titik referensi tersebut, selanjutnya diberi angka. Ada dua titik tetap sebagai standar pembuatan skala titik referensi itu, yaitu titik tetap bawah dan titik tetap atas. Lalu tahukah kalian apa yang disebut dengan titik tetap bawah dan atas tersebut? Titik tetap bawah titik beku didefinisikan sebagai suhu di mana fase padat dan cair ada bersama dalam kesetimbangan, yaitu tanpa adanya zat cair total yang berubah menjadi padat atau sebaliknya. Secara eksperimen, hal ini hanya terjadi pada suhu tertentu, untuk tekanan tertentu. Titik tetap atas titik didih didefinisikan sebagai suhu di mana zat cair dan gas ada bersama dalam kesetimbangan. Karena titik-titik ini titik beku dan titik didih berubah terhadap tekanan, maka tekanan harus ditentukan bisanya sebesar 1 atm. Bagaimana Cara Pembuatan Skala Suatu Termometer? Jenis termometer yang paling banyak digunakan adalah termometer zat cair. Termometer zat cair bekerja berdasarkan pemuaian zat cair. Maka diperlukan zat cair yang mempunyai spesifikasi khusus, antara lain dikenai panas cepat memuai, jika panasnya berkurang mudah menyusut. Skala yang digunakan untuk mengetahui derajat panas benda yang diukur dibuat di antara pemuaian maksimal titik tetap atas dengan penyusutan maksimalnya titik tetap bawah. Untuk membuat skala termometer terlebih dahulu harus ditentukan titik tetap atas dan titik tetap bawahnya, kemudian ditentukan jumlah skalanya. Misalnya, pada termometer Celcius ditentukan sebagai berikut. Titik tetap bawah yang digunakan adalah es yang sedang mencair es yang sedang melebur pada tekanan 1 atm. Titik tetap bawah diberi angka 0 nol. Titik tetap atas yang digunakan adalah air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm. Titik tetap atas diberi angka 100. Antara angka 0 sampai 100 dibuat skala 100 masing-masing skala mewakili 1oC. Batas bawah dan batas atas yang digunakan pada termometer celcius adalah es yang sedang melebur dan air yang sedang mendidih, karena pada saat melebur atau mendidih sedang terjadi perubahan wujud zat. Pada saat perubahan wujud zat suhunya tidak mengalami perubahan suhunya tetap. Berdasarkan ketentuan batas bawah dan batas atas dari suatu termometer, kita dapat menentukan skala termometer sesuai dengan keinginan kita dan dapat mengkonversikan ke dalam skala celcius atau skala termometer yang lain, misalnya untuk termometer celcius menggunakan 100 skala sedangkan termometer Reamur menggunakan 80 skala. Konversi suhu termometer celcius dengan reamur perbandingannya adalah tR = 80 atau tR = 4 tC 100 tC 5 Contoh Benda dengan suhu 80oC apabila diukur menggunakan termometer reamur suhunya adalah 64oR perhitungannya adalah sebagai berikut. tR = 4 × tC = 4 × 80 = 64oR 5 5 Rumus Penetapan Skala Termometer Kalian perlu mengetahui bahwa termometer telah banyak dirancang oleh ilmuwan diantaranya ada tiga skala termometer yang perlu kalian ketahui, yaitu termometer Celcius, Reamur dan Fahrenheit. Termometer-termometer itu dirancang dengan menggunakan sifat pemuaian suatu zat. Perbandingan skala termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin yaitu sebagai berikut. Tabel Perbandingan Skala Termometer Jenis Termometer Titik Tetap Bawah Titik Tetap Atas Selisih Jumlah Skala Celcius 0oC 100oC 100 Reamur 0oR 80oR 80 Fahrenheit 32oF 212oF 180 Kelvin 273 K 373 K 100 Jika bahan yang digunakan sama maka pemuaian yang terjadi juga sama, tetapi karena skala yang digunakan berbeda akibatnya perlu penyesuaian. Dengan sifat pemuaian yang digunakan maka kesetaraan skala termometer dapat dilakukan dengan cara membandingkan. Perbandingan tiap skala akan sama. Perhatikan gambar berikut ini. Termometer X dengan titik tetap bawah tbX dan titik tetap atas taX. Termometer Y dengan titik tetap bawah tbY dan titik tetap atas taY. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer. Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut. taX – tX = taY – tY taX – tbX taY – tbY Keterangan taX = titik tetap atas termometer X tbX = titik tetap bawah termometer X tX = suhu pada termometer X taY = titik tetap atas termometer Y tbY = titik tetap bawah termometer Y tY = suhu pada termometer Y Contoh Soal 1 Sebuah termometer X setelah ditera dengan termometer Celcius di dapat 40oC = 80oX dan 20oC = 50oX. Jika suhu sebuah benda 80oC, maka berapa oX suhu benda tersebut? Penyelesaian Diketahui 40oC = 80oX 20oC = 50oX Ditanya 80oC = ... oX Jawab Untuk mempermudah dalam memahami soal di atas, perhatikan gambar ilustrasi berikut ini. Berdasarkan gambar di atas, maka keseteraan skala pada termometer Celcius dan termometer X adalah sebagai berikut. 80 – 40 = tX – 80 80 – 20 tX – 50 4tX – 50 = 6tX – 80 4tX – 200 = 6tX – 480 6tX – 4tX = 480 – 200 2tX = 280 tX = 280/2 tX = 140 Jadi, 80oC = 140oX Contoh Soal 2 Suatu termometer X mengukur suhu es sedang melebur pada −10oX dan mengukur suhu air mendidih pada 110oX. Termometer Celcius mengukur suhu benda tersebut adalah 40oC. Berapa suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer X? Penyelesaian Diketahui tbX = −100X taX = 1100X tC = 400C Titik tetap atas termometer Celcius adalah 100oC dan titik tetap bawahnya adalah 0oC sehingga taC = 1000C tbC = 00C Ditanyakan tX Jawab taX – tX = taC – tC taX – tbX taC – tbC 110 – tX = 100 – 40 110 – −10 100 – 0 10110 – tX = 1206 1100 – 10tX = 720 10tX = 1100 – 720 10tX = 380 tX = 380/10 tX = 38 Jadi, suhu benda tersebut apabila diukur dengan termometer X adalah 38oX. Contoh Soal 3 Termometer X dirancang dapat mengukur air membeku pada skala - 40 dan air mendidih pada skala 160. Jika suatu benda diukur dengan termometer Reamur menunjukkan nilai 20oR maka tentukan nilai yang ditunjuk saat diukur dengan termometer X! Penyelesaian Diketahui tbX = −40oX taX = 160 oX tR = 20 Titik tetap atas termometer Reamur adalah 80oR dan titik tetap bawahnya adalah 0oR sehingga taR = 0oR tbR = 80oR Ditanyakan tX? Jawab taX – tX = taR – tR taX – tbX taR – tbR 160 – tX = 80 – 20 160 – −40 80 – 0 8160 – tX = 2006 1280 – 8tX = 1200 8tX = 1280 – 1200 8tX = 80 tX = 80/8 tX = 8 Jadi, suhu benda tersebut apabila diukur dengan termometer X adalah 8oX. Contoh Soal 4 Suhu es yang sedang melebur dan suhu air mendidih apabila diukur dengan termometer A masing-masing besarnya 10oA dan 130oA. Suhu suatu benda diukur dengan termometer skala Fahrenheit sebesar 62oF. Berapa suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer A? Penyelesaian Diketahui tbA = 10oA taA = 130oA tF = 62oF Titik tetap atas termometer Fahrenheit adalah 212oF dan titik tetap bawahnya adalah 320F sehingga taF = 212oF tbF = 32oF Ditanyakan tA? Jawab taA – tA = taF – tF taA – tbA taF – tbF 130 – tA = 212 – 62 130 – 10 212 – 32 6130 – tA = 1205 780 – 6tA = 600 6tA = 780 – 600 6tA = 180 tA = 180/6 tA = 30 Jadi, suhu benda tersebut apabila diukur dengan termometer A adalah 30oA. Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi - Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah Termometer. Satuan untuk ukuran suhu antara lain Celcius °C, Reamur °R, dan Fahrenheit °F. Masing-masing dari nilai skala satuan suhu tersebut memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Perbandingan skala ketiga suhu tersebut adalah sebagai berikut Celcius °C5 Reamur °R4 Fahrenheit °F9 Ketika mengubah satuan suhu dari Celcius atau Reamur menjadi Fahrenheit, maka ditambahkan 32°. Sebaliknya, saat mengubah satuan suhu Fahrenheit menjadi Celcius atau Reamur, maka dikurangi 32°. Baca juga Contoh Perubahan Benda Akibat Suhu Perbandingan skala suhu ini dapat kita gunakan untuk mengubah suatu nilai satuan skala suhu ke dalam satuan skala suhu lainnya. Contohnya 35°C = … °R PembahasanPerbandingan Celcius dan Reamur adalah 54, makaJadi, 35°C sama dengan 28°R Contoh lainnya 77°F = … °C = … °R PembahasanPerbandingan Fahrenheit Celcius Reamur = 9 5 4, maka Jadi, suku 77°F sama dengan 25°R dan 20°C Baca juga Bagaimana Pengaruh Awan Terhadap Suhu Bumi?Permasalahan berkaitan dengan suhu Ada banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan satuan suhu. Satuan suhu dapat kita temui saat menggunakan pendingin ruangan atau Air Conditioner AC. Berikut ini cara menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan satuan suhu, contoh soal Contoh soal 1 Ibu mendidihkan air hingga mencapai suhu 100°C. Hitunglah besar suhu air dalam satuan Reamur dan Fahrenheit ! Pembahasan Suhu air adalah 100°CPerbandingan Reamur dan Celcius adalah 4 5, makaSedangkan, perbandingan Fahrenheit dan Celcius adalah 9 5, maka Jadi, suhu air yang dididihkan oleh ibu adalah 80°R atau 237,6°F. Contoh soal 2 Suhu badan seseorang 40°C, apabila diukur dengan termometer reamur R menunjukkan angka … PembahasanPerbandingan Reamur dan Celcius adalah 4 5, maka Sehingga, suhu 40°C sama dengan suhu 32°R pada termometer reamur. Baca juga Suhu dan Pemuaian Contoh soal 3 Suhu gas dalam ruangan 170,33 °F, jika dinyatakan dalam skala reamur adalah … Pembahasan Perbandingan Reamur dan Fahrenheit adalah 4 9, maka Sehingga, suhu gas dalam ruangan sebesar 170,33 °F sama dengan 61,48 °R. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Artikel Fisika kelas 7 ini membahas tentang definisi suhu, 4 skala ukuran suhu Fahrenheit, Celsius, kelvin, Reamur, dan bagaimana cara mengonversinya. — Setelah adanya pandemi corona ini, mengukur suhu tubuh kayaknya udah jadi hal yang biasa aja ya. Sewaktu mau pergi ke tempat perbelanjaan, atau tempat umum di luar, di pintu masuk akan ada petugas yang meletakkan alat berbentuk seperti pistol ke jidat kita. “Yak, 36,5o C. Silakan masuk!” Beberapa orang mungkin akan masuk sambil mengucapkan terima kasih. Sementara beberapa yang lain, masuk sambil terbingung-bingung, “Maksudnya apa sih? Ada apa dengan jidatku dan 36,5o C? Jidatku miring apa gimana nih?” Mengenal Konsep Suhu Begini, 36,5o C yang dimaksud adalah suhu tubuh kamu. Apa yang dimaksud dengan suhu? Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Artinya, semakin tinggi suhu suatu benda, maka semakin panas benda tersebut. Kok bisa begini? Well, sebetulnya, suhu itu berhubungan dengan energi kinetik. Suhu yang tinggi, artinya, molekul yang menyusun benda tersebut mempunyai rata-rata energi kinetik yang tinggi. Energi kinetik? Bukannya itu energi yang dimiliki benda ketika bergerak ya? Tapi kan benda padat bisa juga panas, trus waktu benda itu panas, bendanya juga gak bergerak ke mana-mana. Trus energi kinetiknya dari mana? Kan kalau bendanya padat, dia dalam keadaan diam… Nah, ini yang kamu harus berhati-hati, walaupun bendanya diam, tapi sebenernya molekul penyusun benda itu begerak, bisa translasi, rotasi, bahkan bisa vibrasi. Jadi, meskipun benda padat kelihatannya sedang diam, jika kamu lihat ke dalam partikel penyusunnya, kamu akan bisa melihat partikel-partikel tersebut sedang gerak-gerak gitu. Baca Juga Penggolongan Materi Secara Fisika Padat, Cair, dan Gas Nah, yang kamu rasakan sebagai panas atau dingin, itu sebenarnya hanyalah sensor di kulit yang sedang menerima energi dari partikel-partikel benda yang sedang disentuh merasa panas, atau memberikan energi ke partikel-partikel benda yang sedang disentuh merasa dingin. Coba deh, kalau kamu gesek-gesekkan permukaan tangan, jadi panas kan? Itu karena ketika gesekan terjadi, partikel pada permukaan kulit saling bertabrakan. Partikel kulit kamu bergetar lebih cepat dan ini dirasakan sebagai panas. Energi kinetik tinggi -> suhu tinggi -> dideteksi kulit -> rasa panas Jadi rasa panas itu sebenarnya adalah sensor kulit kamu lagi ngomong ke otak kalian, “woy, yang di sebelah sini rata-rata energi partikelnya lebih tinggi dari rata-rata energi kinetik kita lho.” Dan di situlah masalahnya. Rasa panas dan dingin adalah relatif terhadap kulit tersebut. Jadi, ketika suhu kulit rendah, maka suhu benda harus lebih rendah lagi baru terasa dingin, dan ketika suhu kulit tinggi, suhu benda harus lebih tinggi lagi baru terasa panas. Kamu mungkin pernah melakukan eksperimen ini waktu kecil, tangan kiri diletakkan di air dingin, tangan kanan diletakkan di air hangat. Keduanya didiamkan agak lama untuk membuat suhu tangan kiri rendah, dan suhu tangan kanan tinggi. Lalu ketika kedua tangan tersebut diletakkan di air dengan suhu ruangan, yang kiri merasa panas karena suhunya lebih tinggi dari tangan kiri dan yang kanan merasa dingin karena suhunya lebih rendah dari tangan kanan Berarti panas atau dingin itu subjektif, tergantung apa yang mengukur. Tapi kan kita ilmuwan ya? Jadi harus objektif, jadi kita tidak menggunakan rasa panas atau dingin lagi, tapi kita mengukur suhu. Perbedaan suhu dengan panas. Alat Pengatur Suhu Termometer Nah, gimana cara kita mengukur suhu? Ada sebuah alat pengatur suhu yang bernama termometer. Pada umumnya, termometer berbentuk seperti pipa kecil panjang. Di dalam termometer terdapat cairan pengisi biasanya alkohol atau air raksa dan skala-skala. Cara melihat berapa suhunya dengan mengecek di mana permukaan air raksa terhadap skalanya. Kayak gini contohnya Merah = benda panas Biru = benda dingin Sumber CrashCourse via Youtube Saat termometer dimasukkan ke dalam air yang suhunya lebih tinggi dari suhu termometer, partikel-partikel air raksa dalam termometer akan menerima energi dari air tersebut. Partikel-partikel air raksa lalu akan bergetar dengan lebih cepat, dan akibatnya, mereka akan saling bertabrakan satu sama lain dengan lebih kuat. Ini mengakibatkan efek pemuaian air raksa, nah, air raksa ini karena ditaruh di pipa kecil yang panjang, ketika dia memuai, permukaan air raksanya akan bergerak naik. Semakin panas airnya, semakin besar pemuaian air raksa di dalam termometer. Tapi anehnya, ketika air mendidih, permukaan air raksa dalam termometer akan diam. Lho, kok begitu? Kan kalau airnya sedang dididihkan, berarti energi air sedang meningkat? Nah, energi airnya memang sedang meningkat, tapi pada saat airnya mendidih, energi tersebut sedang digunakan untuk mengubah fasa air dari cair ke gas. Jadinya, ketika air sedang mendidih, suhunya tidak naik meskipun energinya naik. Baca Juga Apa Sih Perbedaan Meteoroid, Meteorit, dan Meteor? Nah, kalau kamu coba iseng dengan mendinginkan air itu, hal yang sebaliknya akan terjadi, partikel air raksa akan kehilangan energi, dan akan bergetar dengan lebih lambat. Lalu, apa yang terjadi? Mereka bertabrakan dengan satu sama lain dengan lebih lemah. Ini mengakibatkan efek penyusutan volume air raksa. Lalu, permukaan air raksa akan turun. Pada saat air berubah menjadi es, permukaan air raksa akan diam, sama seperti ketika air sedang mendidih, tapi di posisi yang berbeda pada termometer. JIka eksperimen ini diulangi pada kondisi yang sama persis, posisi permukaan air raksa pada termometer akan selalu sama ketika air membeku dan ketika air mendidih. Hah? Maksudnya gimana tuh? Artinya, saat perubahan wujud air, suhunya akan selalu tetap segitu-gitu aja. Nggak kayak suhu tubuh kamu yang bisa berubah-ubah. Kapanpun kamu mengecek suhu saat air berubah menjadi es, atau air jadi uap, suhunya akan selalu segitu. Suhu yang tetap ini kemudian dijadiin patokan, deh, sama para ilmuwan. Titik pada saat air berubah menjadi es, dijadikan titik tetap bawah. Titik pada saat air berubah menjadi uap, dijadikan titik tetap atas. Bagian-bagian termometer. Sekarang kamu udah tahu, kan, kayak apa konsep suhu dan termometer. Kita lanjut tentang berbagai macam skala suhu yang ditemukan ilmuwan, yuk! 4 Skala Pengukuran Suhu Skala pengukuran suhu terbagi ke dalam 4 macam, di antaranya ada skala Fahrenheit, Reamur, Celcius, dan Kelvin. Nah, masing-masing skala punya titik beku dan titik didih yang berbeda, lho! Hmm… Kenapa ya? Yuk, cari tahu selengkapnya berikut ini! 1. Skala Fahrenheit Pada mulanya, fisikawan Jerman bernama Daniel Gabriel Fahrenheit berhasil menemukan termometer alkohol pada 1709 dan termometer air raksa di 1714. Nah, tapi Pak Renheit ini, waktu pertama kali dia membuat skala Fahrenheit, tidak menggunakan titik beku air sebagai titik tetap bawah dan titik didih air sebagai titik tetap atas. Pada mulanya, skala Fahrenheit menggunakan tiga titik referensi, temperatur campuran antara air, es, dan garam amonium klorida sebagai 0o. Suhu air es gak pakai garam 30o, dan suhu tubuh standar manusia 96o sebenarnya dia agak capcipcup juga jadi kurang akurat, karena harusnya 98,6o. Nah, baru dari sini, dia mengukur kalau temperatur air saat mendidih apa tadi? Yak betul! titik tetap atas! ada di angka 212o F. Sementara titik beku air ada di angka 32o yak tul, titik tetap bawah. Sehingga si temperatur ini punya selang sebesar 180o. Baca Juga Kenapa Sih Suhu di Gunung Lebih Dingin? 2. Skala Reamur Puluhan tahun kemudian, di 1731, René Antoine Ferchault de Réaumur mengusulkan skala yang lain. Pada mulanya, dia membuat termometer dengan alkohol walaupun sekarang udah diganti dengan air raksa dan membuat ketetapan titik beku air 0o R dan titik didih sebesar 80o R. Kenapa angka itu yang dipilih? Menurut Réaumur, sih, soalnya angka 80 itu gampang dibagi 2. Bisa jadi 40, 20, 10, 5. Dibandingkan angka 100 yang cuma bisa 2 kali dibagi 2. Skala Réaumur ini tadinya ngetren banget dipakai sama orang Eropa. Apalagi Prancis dan Jerman. Yah, walaupun sekarang udah jarang banget sih. Paling yang make cuma industri permen dan keju aja. 3. Skala Celcius Di sisi lain, ada juga astronom Swedia yang bernama Anders Celsius yang menemukan skala tersendiri pada tahun 1742. Kalibrasi skalanya dihitung dengan sederhana. Dia memilih untuk membuat titik beku air dan titik didih air untuk referensinya. Dia membuatnya ke dalam selang 100o. Dengan 0o C sebagai titik beku air titik tetap bawah dan 100o C sebagai titik didih titik tetap atas. Dalam penelitian ilmiah, skala Celsius ini lebih sering digunakan. Makanya, selain Amerika Serikat karena mereka pake Fahrenheit, banyak buanget negara yang menggunakan skala Celsius ini sebagai skala suhu. Kayak di Indonesia, misalnya, yang ketika ngomongin soal suhu, langsung terpatok ke skala Celsius. 4. Skala Kelvin Nggak cuma tiga itu aja. Ada orang Eropa lain yang juga ikutan bikin skala-skala ini. Dia dari Skotlandia. Namanya Lord William Kelvin. Berbeda dengan skala lain, Kelvin menggunakan konsep nol mutlak sebagai batas bawahnya. Begini. Secara teoritis, suhu terendah di alam ini adalah suhu yang membuat semua gerakan molekul berhenti dan kita gak bisa mendeteksi adanya energi lagi. Nah, dia menggunakan ini sehingga titik nol-nya, kalau diukur dengan Celsius adalah -273,15o C. Maka, ketemu lah kalau titik beku air titik tetap bawah ada di 273,15 K dan titik didihnya 373,15 K secara teori, ini sama aja kayak Celsius. Cuma dia menggunakan titik nol mutlak aja sebagai “the real nol“. Kelvin ini masuk ke Standar Internasional SI yang biasa dipakai untuk pengukuran ilmiah. Karena, secara teoritis, gak ada yang lebih rendah dari suhu nol mutlak makanya di Kelvin kamu gak bakal nemu suhu minus - gitu. Di kelvin juga kamu gak perlu menulis dengan derajat o. Jadi langsung aja 273 K, gitu. Sebenarnya, sih, di luar keempat ini masih ada skala pengukuran suhu yang lain kayak Rankine, Newton, dan Romer. Tapi, bisa dibilang itu kurang populer dan gak banyak yang make. Makanya yang terkenal 4 ini aja. Baca Juga Macam-Macam Sifat dan Penggolongan Bentuk Zat Secara Fisika & Kimia Cara Konversi Suhu Kalau kamu lihat pada infografis di bawah, kita sebenarnya bisa aja mengubah skala dari satu jenis skala ke skala yang lain. Caranya pun gampang banget. Kita hanya perlu menyamakan titik bawah terlebih dahulu dari skala yang mau kita ubah, baru deh cari perbandingannya. Sekarang, kita tinggal kurangkan titik atas dan bawah dari masing-masing skala. Celsius C Fahrenheit F Reamur R Kelvin K 100-0 212-32 80-0 373-273 100 180 80 100 Tinggal kita sederhanakan deh Δ°C Δ°F Δ°R ΔK 5 9 4 5 Itu segitiga segitiga apa deh? Simbol itu adalah huruf yunani, yang namanya delta. Nah, kalo di Fisika artinya perubahan/perbedaan. Apa sih ini artinya? Artinya gini, untuk setiap kenaikan/penurunan 5o C = kenaikan/penurunan 9o F = kenaikan/penurunan 4o R = kenaikan/penurunan 5 K. Nah, perbandingan naik dan turun itulah yang akan kita gunakan untuk mengonversi suhu di tiap skala. Tapi selalu harus mulai dari salah satu titik tetap ya? Mau yang atas atau yang bawah terserah, tapi biasanya sih pakai titik tetap bawah. Coba kita mulai ya. Misal, 176o F itu berapa oC? Pertama-tama, kita putuskan dulu pakai titik tetap bawah atau atas Pakai titik tetap bawah aja ya biar seperti biasanya. Titik tetap bawah Fahrenheit masih ingat? 32o F ya… Nah 176o F itu kenaikannya berapa oF dari titik tetap bawah 32o F? Tinggal dikurangin ya, 176o F – 32o F = +144o F Nah, tapi kan kita tahu hubungan kenaikan Fahrenheit dan Celcius, yaitu +9o F = +5o C Berarti pakai konsep rasio, +144o F = +5/9 × 144o C = +80o C Tapi, titik tetap bawah ini kan sama dengan 0o C, berarti suhunya sama dengan kenaikan 80o C dari 0o C = 80o C Formulanya jadi gak usah dihafal, karena kita tau kenapanya… Lalu kalau sudah mahir, bisa langsung, 176o F = 5/9 × 176o – 32o + 0o C = 5/9 × 144o C = 80o C Rumus Cepat Mengonversi Skala Suhu Selain cara mengonversi skala suhu menggunakan titik tetap atas atau bawah, kita juga bisa menggunakan rumus cepatnya, lho! Nah, supaya nggak bingung, langsung saja kita aplikasikan ke beberapa contoh soal berikut ini, ya. Contoh Soal Cara Konversi Suhu Suatu zat cair diukur suhunya menggunakan Termometer Celcius diperoleh angka 35oC. Berapakah suhu zat cair tersebut jika diukur menggunakan Termometer Reamur Termometer Fahrenheit Termometer Kelvin Pembahasan Diketahui Suhu zat cair pada TC = 35oC Ditanya Suhu zat cair pada TR, TF, dan TK? Jawab a. Mengubah skala Celcius ke Reamur Perbandingan skala termometer suhu Celcius ke Reamur adalah sebagai berikut Jadi, suhu zat cair tersebut ketika diukur menggunakan Termometer Reamur, suhunya akan menjadi 28o R. b. Mengubah skala Celcius ke Fahrenheit Perbandingan skala termometer suhu Celcius ke Fahrenheit adalah sebagai berikut Jadi, suhu zat cair tersebut ketika diukur menggunakan Termometer Fahrenheit, suhunya akan menjadi 95o F. c. Mengubah skala Celcius ke Kelvin Perbandingan skala termometer suhu Celcius ke Kelvin adalah sebagai berikut Jadi, suhu zat cair tersebut ketika diukur menggunakan Termometer Kelvin, suhunya akan menjadi 280 K. Gampang kaaan. Yang penting kamu tahu berapa skala di tiap-tiap suhunya ya. Kalau masih pengin nyoba dan latihan cara mengonversi suhu, kamu bisa ke artikel Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Cara Konversi Suhu dan Termometer. Baca Juga Apa Bedanya Besaran Pokok dan Besaran Turunan? Jadi, kenapa sampai sekarang kita punya 4 skala ukur suhu? Ya, jawabannya karena ada 4 orang penemu andal dan untuk menghargainya, kita bisa menggunakan skala ukur tersebut dengan nama-nama mereka. Meski terkesan “kok beda-beda”, tapi sebenarnya tidak ada yang salah di antara mereka. Mereka cuma menggunakan dasar pemikiran untuk kalibrasi yang berbeda aja. Itu lah serunya ilmu pengetahuan! Yang penting adalah landasan pemikiran dan bagaimana kita mengambil kesimpulan dari proses yang kita kerjain itu. Jadi, gak cuma melihat “angka hasilnya” aja. Buat kamu yang pengin tahu materi pelajaran kayak gini dalam bentuk video, yuk tonton ruangbelajar! Di sana kamu akan ditemani master teacher yang udah berpengalaman banget lho! Artikel diperbarui pada 27 September 2022.

besar suhu y pada skala termometer celcius adalah