UPAYAMELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA I. PENDAHULUAN Indonesia dengan letak geografis sebagai Negara kepulauan memiliki aneka ragam adat dan budaya daerah yang tersebar merata diseluruh tanah air. Bentuk geografis kepulauan ini di satu sisi juga perlu diwaspadai oleh para generasi muda akan pelestarian aneka ragam budayanya.
Artikelini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi benda-benda tinggalan budaya yang ada di Kabupaten Purbalingga. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk melindungi keberadaan benda-benda yang termasuk dalam cagar budaya tersebut. METODE PENELITIAN Metode Penelitian
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. - Peninggalan bersejarah ada banyak jenisnya dan manfaatnya. Maka generasi penerus harus menghargai dan melestarikan peninggalan bersejarah. Bagaimana sikapmu untuk menghargai dan melestarikan peninggalan bersejarah?Upaya pelestarian peninggalan bersejarah Mengutip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, cara untuk menghargai peninggalan bersejarah agar tetap lestari adalah Memelihara peninggalan bersejarah sebaik-baiknya Melestarikan benda bersejarah agar tidak rusak, baik oleh faktor alam atau buatan Tidak mencoret-coret benda peninggalan bersejarah Turut menjaga kebersihan dan keutuhan Wajib menaati tata tertib yang ada di setiap tempat peninggalan bersejarah Wajib menaati peraturan pemerintah dan tata tertib yang berlaku Menjaga kebersihan dan keindahan Perlindungan terhadap peninggalan bersejarah seperti situs-situs atau benda-benda sejarah perlu dilakukan. Pemerintah telah melakukan perawatan dan pemugaran terhadap peninggalan bersejarah. Selain pemerintah, pihak swasta juga turut membantu pelestarian. Apabila ada yang melakukan pelanggaran yang merugikan upaya pelestarian peninggalan bersejarah, harus dijatuhi sanksi. Baca juga Manfaat Peninggalan Bersejarah Contoh upaya pelestarian peninggalan bersejarah Upaya pelestarian peninggalan bersejarah dapat dilakukan sesuai dengan bentuk dan jenis peninggalan bersejarah. Contoh cara melestarikan bentuk peninggalan bangunan adalah Menjaga kebersihan di dalam dan di luar bangunan Menjaga dan merawat peninggalan berupa peralatan dan perlengkapan Mencegah dari kerusakan-kerusakan karena alam atau tangan manusia Contoh cara melestarikan bentuk peninggalan kesenian adalah Mengadakan acara secara rutin oleh pemerintah setempat Menjadikan acara kebanggaan masyarakat setempat Menjadikan ikon wisata untuk menarik wisatawan Mempromosikan kesenian Memasukkan ke dalam mata pelajaran kesenian di sekolah setempat Mengadakan festival atau lomba Membina kelompok kesenian Mengabadikan kesenian dalam bentuk buku atau rekaman Baca juga Sumber Sejarah Primer dan Sekunder Cagar budaya Pemerintah Indonesia melakukan salah satu upaya perlindungan terhadap peninggalan bersejarah melalui Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Perlindungan itu dilakukan karena cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa, sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia. Pelestarian dilakukan karena keberadaannya penting bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional. Baca juga Pentingnya Belajar Sejarah Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat benda, bangunan, struktur, situs dan kawasan yang dikelola pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pelestarian cagar budaya bertujuan untuk Melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat manusia Meningkatkan harkat dan martabat bangsa Memperkuat kepribadian bangsa Meningkatkan kesejahteraan rakyat Mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat internasional Upaya pelestarian meliputi pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya di darat dan di air. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Akhir April kemarin, publik dihebohkan dengan kasus tembok bersejarah peninggalan Dinasti Mataram Kasunanan Kartasura yang dirusak oleh warga pembeli tanah di wilayah tersebut. Hal yang perlu digarisbawahi adalah situs bersejarah tersebut nyatanya sedang dalam proses pendaftaran Objek Diduga Cagar Budaya. Ironisnya, berita mengenai perusakan situs bersejarah tersebut naik ke publik pada 23 April, beberapa hari saja setelah peringatan Hari Warisan Dunia World Heritage Day. Hari Warisan Dunia sendiri bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan warisan budaya pada masyarakat dunia, sekaligus juga sebagai upaya menyadarkan masyarakat dunia akan pentingnya upaya pelestarian bergerak lebih jauh, perlu diketahui bahwa warisan budaya adalah hal berharga yang harus dijaga kelestariannya. Semua elemen, mulai dari tokoh-tokoh penting, kreator konten, sampai dengan pemerintah memiliki perannya masing-masing dalam upaya pelestarian budaya. Budaya dan warisan budaya sendiri, meskipun sekilas sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. Kita perlu mengetahui perbedaan budaya dan warisan budaya terlebih dahulu sebelum memahami urgensi pelestarian warisan budaya itu sendiri. Lantas, apa perbedaan budaya dan warisan budaya?Budaya memiliki makna yang sangat luas, tetapi secara umum, budaya itu sendiri bisa diartikan sebagai gaya hidup yang diwariskan secara turun-temurun dalam suatu kelompok masyarakat. Sementara itu, suatu tradisi yang dianggap unik dan merupakan hasil dari suatu pemikiran yang baik bisa dianggap sebagai warisan budaya. Warisan budaya sendiri bisa berupa warisan budaya benda–yang bisa diindra, seperti batik atau kitab-kitab keagamaan– dan warisan budaya tak benda, seperti praktik dan seni tradisi. Warisan budaya yang dilahirkan dalam sebuah masyarakat bisa menjadi warisan budaya nasional, bahkan menjadi warisan dunia yang diakui oleh UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, lembaga khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berfokus pada perlindungan situs-situs sejarah dan pelestarian budaya dan warisan budaya sendiri memerlukan, selain keterlibatan masyarakat umum, pemerintah juga memiliki porsi besar dalam tugas besar ini. Sejauh apapun masyarakat berusaha keras untuk mempertahankan kelestarian budaya dan warisannya, upaya itu tidak akan berbuah maksimal jika tidak didukung pemerintah. Begitupun sebaliknya, pemerintah juga tidak bisa melakukan program pelestarian budaya jika masyarakat enggan untuk melestarikan budaya itu Pelestarian Warisan Budaya Antara Tugas Masyarakat dan PemerintahSuara Mahasiswa UI berhasil mewawancarai Syahrial, dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, terkait tugas pemerintah terhadap upaya pelestarian budaya. Menurutnya, warisan budaya beserta upaya-upaya pelestariannya bukan hanya tugas pemerintah, melainkan juga masyarakat. Hal ini disebabkan masyarakat justru memiliki kunci dalam upaya pelestarian budaya karena berada dalam suatu kelompok di mana budaya itu berkembang.“Kebudayaan suatu masyarakat tidak akan hidup jika tidak didukung oleh masyarakatnya. Kesenian tradisi yang berlaku dan hidup di suatu daerah akan mati kalau masyarakatnya meninggalkan budaya tersebut, walaupun pemerintah mau untuk melestarikan. Jadi sebenarnya, masalahnya terletak pada masyarakat pendukung budaya itu, mereka mau melestarikan atau tidak?” tutur Syahrial, ada dua faktor penentu yang membuat upaya pelestarian budaya berjalan dengan baik. Faktor pertama adalah faktor dari pemerintah berupa dukungan kebijakan, program-program, dan sokongan dana untuk upaya pelestarian budaya. Faktor kedua adalah dari masyarakat itu sendiri, apakah keinginan masyarakat cukup kuat untuk melestarikan budayanya?Hal ini yang kemudian menjadi tantangan yang cukup berat bagi kita semua. Beban tersebut ada pada perubahan di masyarakat. Manusia pada dasarnya adalah makhluk dinamis yang menciptakan perubahan zaman. Perubahan yang dimaksud dalam hal ini adalah proses masyarakat untuk menjadi modern. Masyarakat kita yang tadinya adalah masyarakat tradisional, lambat laun berubah menjadi masyarakat modern yang mengikuti perubahan zaman dan tuntutan pekerjaan.“Kita semua berproses menjadi masyarakat modern yang mengandalkan rasio. Akibatnya apa? seni tradisi kemudian menjadi tidak praktis, tidak membuat kehidupan menjadi lebih mudah. Misalnya, dulu ada pertunjukan wayang semalam suntuk, kalau sekarang tidak akan ada yang menonton lagi karena keesokan harinya kita harus bangun pagi untuk bekerja,” jelas Syahrial, “siklus itu akan terus berlanjut. Masyarakat modern terfokus pada waktu, berbeda dengan masyarakat tradisional yang lebih cair, dekat dengan alam, dan menghargai budaya,” tantangan yang berat inilah, budaya kemudian dianggap sebagai sesuatu yang tidak efisien dan hanya bagian dari cerita masa lalu oleh sebagian masyarakat. Ditambah lagi, alokasi dana yang disediakan tiap pemerintah daerah untuk upaya pelestarian budaya biasanya tergolong kecil. Kenyataan ini juga menjadi salah satu tantangan lain untuk perkembangan budaya di suatu masyarakat daerah. Hal ini kemudian berdampak pada banyak sekali seni tradisi yang musnah dan hilang, karena tidak lagi didukung masyarakat dan pemerintah. Untungnya, masih ada sejumlah kelompok yang masih bertahan melestarikan budaya itu, sehingga tradisi-tradisi tersebut masih dapat ditemukan di masyarakat itu, pemerintah pusat, walaupun belum maksimal, sudah berupaya untuk melestarikan warisan budaya. Hal ini ditunjukkan dengan diterbitkannya Undang-undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang disahkan pada tahun 2017. Undang-undang ini kemudian ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 87 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan. Selain menetapkan regulasi yang mengatur terkait perlindungan budaya dan warisan budaya, Pemerintah juga menyelenggarakan penganugerahan maestro seni tradisi yang diberikan setahun sekali, ditambah tunjangan hidup bagi maestro-maestro tersebut. Lebih lanjut, Pemerintah juga telah secara rutin mencatat budaya-budaya tradisional yang ada dalam masyarakat. Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, terdapat program berupa pencatatan dan penetapan warisan budaya tak benda WBTB. Program ini dilakukan oleh pemerintah tingkat kabupaten, kota, provinsi, atau lembaga lain di mana pengusulan calon-calon WBTB dilakukan oleh dinas yang membidangi kebudayaan di tingkat provinsi kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan untuk kemudian dinilai dan ditetapkan oleh tim begitu, menurut Syahrial, upaya-upaya tersebut perlu terus ditingkatkan. Misalnya pada tingkat daerah, pemerintah di daerah tersebut bisa membuat kebijakan-kebijakan yang menggairahkan kesenian tradisional di daerah masing-masing. Hal ini nantinya akan berdampak terhadap kebanggan warga terhadap tradisi yang ada di daerahnya. Jika hal itu benar-benar tercipta, kita sebagai bangsa Indonesia baru akan merasakan bahwa negara kita ini betul-betul Pelestarian Warisan Budaya Media Sosial Berperan Penting dalam Penyebaran InformasiDi dunia yang sudah beralih menjadi serba digital, meski terpisah ruang dan waktu, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai suatu budaya atau warisan budaya yang lestari pada kelompok masyarakat tertentu dan tersebar di seluruh dunia. Ditambah lagi dengan hadirnya media sosial yang sudah seperti makanan sehari-hari warga dunia, pegiat budaya bisa memanfaatkan keberadaan media sosial dan platform digital lain sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan warisan budaya sekaligus mengkampanyekan pentingnya pelestarian warisan budaya kepada khalayak hanya pemerintah, setiap elemen dalam suatu negara memiliki peran masing-masing dalam upaya pelestarian budaya. Masyarakat umum, mulai dari pendidik hingga kreator konten di media sosial juga bisa mengambil bagian dalam upaya pelestarian budaya, tidak terkecuali Belantara Budaya Budaya Indonesia adalah yayasan yang berdiri pada 10 Juni 2013 dan bergerak di bidang kebudayaan. Dalam upaya pelestarian budaya, Belantara Budaya Indonesia memberikan sekolah gratis bagi siapa saja yang ingin belajar dan berkontribusi dalam upaya melestarikan warisan budaya. Founder BBI, Diah Kusumawardani Wiyanti berpendapat bahwa kegiatan pelestarian budaya dimulai dari masing-masing individu.“Jangan ngomongin pemerintahnya dulu deh, ngomongin individunya dulu aja. Yuk bangun dong kesadaran diri sendiri untuk bangga akan budaya Indonesia. Maka dari itu aku berdiri di sini, aku ingin mengingatkan anak Indonesia bahwa kekayaan ini harus dijaga,” ajak tersebut yang akhirnya mendorong Belantara Budaya Indonesia untuk membuat sekolah gratis yang terdiri atas kelas tari dan musik tradisional. Kini, sekolah gratis tersebut sudah tersebar di berbagai yayasan pegiat warisan budaya Nusantara, Belantara Budaya Indonesia tentu memiliki banyak tantangan dalam perjalanan kegiatan pelestarian budayanya. Kekurangan SDM hingga dana adalah tantangan terbesar yang dihadapi oleh Belantara Budaya Indonesia. Meski begitu, Diah selaku Founder Belantara Budaya Indonesia mengaku bahwa kendala-kendala yang dihadapi kemudian terbayar dengan kebanggaan saat melihat anak didiknya bisa bersinar dan tampil di berbagai acara kenegaraan, bahkan mancanegara.“Mereka bisa tampil di luar negeri, bisa tampil di Istana Negara, mereka bangga dengan kebudayaan Indonesia, ini adalah kebahagiaan buat kami Belantara Budaya Indonesia -red. Berarti program yang dibuat di Belantara Budaya Indonesia terbangun dan orang-orang yang diajak nyambung, jadi goals-nya dapet” Ujar itu, media sosial hadir di tengah-tengah kegiatan pelestarian budaya yang dilakukan oleh Belantara Budaya Indonesia. Dengan media sosial, ditambah lagi fakta bahwa generasi saat ini hampir semua memiliki media sosial, Belantara Budaya Indonesia memiliki kesempatan untuk memperluas jangkauan perkenalan pelestarian budaya terhadap generasi muda di Indonesia. Media sosial adalah salah satu opsi gratis untuk berkampanye mengenai kegiatan-kegiatan pelestarian budaya yang dilakukan oleh Belantara Budaya media sosialnya, Belantara Budaya Indonesia melakukan kampanye dan update kegiatan secara rutin, juga memberikan tagar dan mention agar kegiatan yang diunggah di media sosial tersebar luas. Misalnya, pada peringatan hari besar, seperti Hari Kartini dan Hari Kemerdekaan, Belantara Budaya Indonesia membuat acara besar yang melibatkan anak-anak muda yang aktif di media sosial. Lewat unggahan anak-anak muda tersebut, Belantara Budaya Indonesia secara tidak langsung diperkenalkan kepada pengikut masing-masing akun, jangkauan Belantara Budaya Indonesia untuk membangkitkan lagi semangat mencintai budaya Indonesia pun semakin sendiri mengaku bahwa media sosial sangat membantu untuk mempromosikan kekayaan Indonesia. Program-program Belantara Budaya Indonesia yang sangat banyak terbantu dengan hadirnya media sosial. Melalui liputan-liputan yang ditampilkan di platform digital, atau cerita dari mulut ke mulut, gerakan yang dibawa oleh Belantara Budaya Indonesia semakin membesar, meluas, dan pada akhirnya anak Indonesia akan kembali bangga dengan kearifan lokal sebagai identitas bangsa bagi Keberlangsungan Warisan Budaya IndonesiaSebagai penutup, baik Diah atau Syahrial sama-sama menyampaikan harapannya untuk Indonesia. “Kami berharap anak Indonesia kenal dan tidak pernah lupa dengan warisan budaya dan tradisinya, karena kita begitu beragam. Kami juga berharap anak Indonesia mulai menanamkan kebanggaan akan budaya dan tradisinya,” pesan itu, Syahrial berpesan agar selalu menghargai dan berusaha sebisa mungkin melestarikan warisan budaya. Meskipun bukan pelaku, minimal harus memberikan dukungan maksimal terhadap kelompok-kelompok yang sedang berusaha keras mempertahankan kearifan lokal tersebut. “Kita ini asalnya dari kampung dengan budaya masing-masing yang khas. Nenek moyang kita melestarikan budaya tertentu yang menjadi akar kita, jangan sampai dilupakan. Jangan mentang-mentang sudah modern, hal-hal yang berkaitan dengan budaya dan kearifan lokal menjadi tidak penting,” tutup Salma Rihhadatul Aisy', Sekar Arum Ayu WardaniEditor Ninda MaghfiraIlustrasi Brilian KesumanegaraSuara Mahasiswa UI 2022Independen, Lugas, dan Berkualitas!
Cara Menjaga Warisan Budaya Indonesia, Jawaban Soal TVRI 22 Juli SD Kelas 4-6 Cara Melestarikan Budaya Indonesia Berita Magelang - Foto Ruwat Rawat Borobudur, Upaya Pelestarian Situs Warisan Dunia Melalui Seni Budaya bantuu jawabb iniii jugaaa - Digitalisasi Budaya Pelestarian Warisan Budaya Indonesia Berbasis Digital di Era Pandemi - DigitalBisa Upaya Pelestarian Peninggalan Bersejarah Upaya Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Melestarikan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Cara Melestarikan Budaya Indonesia Penting, Melestarikan Warisan Budaya di Daerah 3T - Unair News 6 Warisan Budaya Indonesia yang Telah Ditetapkan Pemerintah - Lifestyle Cara Melestarikan Budaya Daerah Agar Tidak Hilang? Ini Jawabannya Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang… PDF Sekilas Tentang Pengelolaan Objek Arkeologis Bagi Upaya Pelestarian Warisan Budaya Pesta Kolintang Tomohon, upaya pelestarian warisan budaya daerah Penciptaan Buku Referensi Situs Gapura Bajang Ratu sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Majapahit Upaya Melestarikan Budaya Bangsa PDF KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda - Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali Berita Magelang - Foto Ruwat Rawat Borobudur, Upaya Pelestarian Situs Warisan Dunia Melalui Seni Budaya PENGENALAN TRADISI KEBUDAYAAN JAWA TENGAH MELALUI GAME SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA - PDF Free Download PELESTARIAN WARISAN BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BALI YANG BERKELANJUTAN ABSTRAK ABSTRACK 1. Pendahuluan Bali seakan ti Berita Belajar Bersama Menulis di Atas Lontar, Upaya Pelestarian Warisan Budaya Upaya Melestarikan Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia PENGENALAN TRADISI KEBUDAYAAN JAWA TENGAH MELALUI GAME SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang… Melestarikan Warisan Budaya Nusantara melalui Pameran Seni Rakyat Memuliakan Wastra - Lifestyle Berita Magelang - Foto Ruwat Rawat Borobudur, Upaya Pelestarian Situs Warisan Dunia Melalui Seni Budaya Dorong Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Mempersembahkan Warisan Budaya Indonesia ke Dunia Upaya Pelestarian Peninggalan Sejarah Harus Berikan Manfaat Pelestarian Warisan Budaya Bahari Daya Tarik Kapal Tradisional Sebagai Kapal Wisata KALPATARU SnackVideo cari duta batik untuk dukung pelestarian warisan budaya - ANTARA News Upaya Melestarikan Warisan Budaya Jaran Kecak di Lumajang - Regional InfoPublik - Optimalkan Museum Sebagai Wadah Edukasi dan Pelestarian Budaya Pelestarian Warisan Budaya TakBenda Implementasi Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2017 - Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT PDF Perancangan Buku Visual Eksplorasi Motif Batik Ponorogoan sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Daerah Semangat Bersama Melestarikan Warisan Budaya Tak Benda - National Geographic Sekilas Tentang Pengelolaan Objek Arkeologis Bagi Upaya Pelestarian Warisan Budaya Berkala Arkeologi Sangkhakala Bahas Ranperda Pelestarian Budaya Warisan Takbenda, Legislator Sulsel Bertemu Bupati Bone – Website Resmi Pemerintah Kabupaten Bone APRESIASI KELESTARIAN DAN KETERAWATAN WBCB Bangka Barat siapkan lomba seni tradisi Kabupaten Bangka Barat Kemenko PMK Pimpin Rakor Perubahan SK Menko PMK tentang Tim Koordinasi Nasional Pelestarian Warisan Budaya dan Alam Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pentingnya Kebudayaan sebagai Pondasi Karakter Bangsa Halaman all - Top PDF Penciptaan Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Lokal - Pelestarian Budaya di Era Digital - DigitalBisa Pencak Silat dan 6 Warisan Budaya Dunia UNESCO dari Indonesia yang Jarang Diketahui - Lifestyle Kethoprak Karang Taruna dan Reog Karang Taruna Sebagai Upaya Pelestarian Budaya - Website Kalurahan Gilangharjo Dikbudpora Sosialisasikan Pelestarian Benda Cagar Budaya PROVINSI GORONTALO Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan Bulletin Narasimha No. 03/III/2010 - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta Dinas Kebudayaan Sumbar Lestarikan Warisan Budaya, MediaHub Bantu Kemendikbudristek Republika Online Tujuh karya Pesisir Selatan ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda - ANTARA News Lestarikan Nilai Sejarah dan Warisan Budaya Indonesia Lewat Kanal Indonesiana Cara Melestarikan Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia Upaya Pelestarian Budaya Indonesia, Tim Mahasiswa UGM Ciptakan Kartu Pintar Pengusahan dan Pengrajin Pinisi Bulukumba Akan Bentuk Asosiasi, Upaya Melestarikan Warisan Budaya - Gosulsel Endek Bali, SE Gubernur atau pelestarian budaya - ANTARA News PDF PRESERVASI NASKAH KUNO SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA BANGSA Pelestarian Warisan Budaya Dan Tradisi Bali Dalam Dunia Perhotelan Pekan Perayaa - Indonesian Hotel General Manager Association Jual MOERAH Arkeowisata Mengembangkan Daya Tarik Pelestarian Warisan Budaya di Lapak GrommyMarket Bukalapak Upaya Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten Sleman melalui Sosialisasi Cagar Budaya - Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman DKPPB Kota Sawahlunto Sosialisasikan Peran Masyarakat Melestarikan Warisan Budaya Tambang Batubara Ombilin - Padang Media Pelindungan Paten Alat Musik Tradisional Penting sebagai Upaya Pelestarian Budaya Dampak Model Pengembangan Wisata Budaya Terhadap Upaya Pelestarian Di Kampung Naga, Garut, Indonesia Berita Magelang - Pandemi Covid-19, Perayaan Hari Warisan Dunia Digelar Secara Daring 7 Cara Melestarikan Budaya Contoh, Fungsi dan Unsurnya Lestarikan Budaya, PKK Kabupaten Lingga Gelar Pelatihan Tekad Tudung Manto – Kabupaten Lingga Kampung Batik Palbatu, Upaya Melestarikan Warisan Budaya Luhur di Jakarta - Titian Foundation • Menginspirasi Masa Depan yang Lebih Cerah • Program › Pelestarian Warisan Budaya Buku Panduan Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun MELESTARIKAN DAN MENGEMBANGKAN WARISAN BUDAYA KEBIJAKAN BUDAYA SEMARANGAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Pelestarian Budaya Melalui Pariwisata Pentingnya Pelestarian Warisan Budaya demi Identitas Bangsa - Mobile Apresiasi Kelestarian Dan Keterawatan Warisan Budaya & Cagar Budaya – UU 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya Jogloabang Miliki 300 Cagar Budaya, Pemkot Dukung Mitigasi Bencana Pelestarian Cagar Budaya - Riset mandiri Dinas Kebudayaan Sumbar Upaya Anak Bangsa Melestarikan Warisan Budaya Indonesia Lewat Sepatu Batik - Berita Warisan Budaya Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini Untitled Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang… Pesta Kolintang Tomohon, upaya pelestarian warisan budaya daerah Upaya Pelestarian Peninggalan Majapahit 725 Tahun Lalu Universitas Gadjah Mada Upaya Pelestarian Tinggalan Budaya di Kabupaten Purbalingga BANYUMAS DAILY Website Kebumen On News UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya Lex Et Societatis Vol. VII/No. 5/Mei/2019 169 PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP WARISAN BUDAYA BANGSA INDONESIA DI TINJAU DARI PER UPAYA PERPUSTAKAAN DALAM MELESTARIKAN KHAZANAH BUDAYA LOKAL Studi Kasus Perpustakaan “HAMKA” SD Muhammadiyah Condongcatur Mengenal Kampung Takpala, warisan budaya leluhur di Alor - ANTARA News Pelestarian Warisan Budaya Dan Tradisi Bali Dalam Dunia Perhotelan Pekan Perayaa - Indonesian Hotel General Manager Association Pelibatan Generasi Muda Jadi Kunci Pelestarian Batik Sebagai Budaya Identitas Indonesia solkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk - Website Resmi Kalurahan BANJARARUM - Artikel 2021 3 27 - Tampil-memukau-kalibawang-juara-lagi APR Dukung Upaya Pelestarian Tenun Siak Mengenal Warisan Melayu, Dari Tanjak Melayu Hingga Istana Peraduan Vernakularisasi Al-Qur’an Terjemah Bahasa Aceh Upaya Melestarikan…. REVITALISASI PERAN STAKE HOLDERS PERPUSTAKAAN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BANGSA DALAM RANGKA MEMBANGUN KERJASAMA Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Projek penguatan profil pelajar pancasila P5 adalah salah satu ciri dari keterlaksaannya Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan. Dengan adanya projek P5 ini diharapkan peserta didik akan mempunyai sebuah identitas sebagai pelajar pancasila. Dalam pelaksanaannya, projek P5 ini terdapat tujuh tema projek dalam sebuah jenjang pendidikan. Salah satu tema yang menarik untuk diangkat adalah tema Kearifan Lokal. Kearifan lokal erat kaitannya dengan warisan budaya di suatu tempat. Misalnya di kota Surakarta, yang dikenal sebagai kota budaya dengan warisan tradisional yang masih kental dan budaya keraton yang masih dipegang dengan erat. Dengan mengambil tema kearifan lokal, peserta didik dapat memilih topik yang diinginkan yang masih berbau tradisional, seperti arsitektur bangunan tradisional, permainan tradisional, perabot tradisional, filosofi makanan tradisional, dan sebagainya. Dengan diambilnya tema ini, peserta didik dapat mengeksplorasi kebudayaan kota Surakarta dari berbagai sisi. Misalnya, jika peserta didik mengambil topik arsitektur bangunan tradisional, maka peserta didik akan mendapatkan banyak kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di kota Surakarta, seperti Keraton Surakarta, Masjid Agung Surakarta, Mangkunegaran, Istana Heritage Batik Keris Omah Lowo, Pasar Gedhe, Pasar Triwindhu, dan lain sebagainya. Peserta didik dapat mewawancarai tokoh yang bertanggungjawab terhadap bangunan tersebut untuk medapatkan informasi yang diinginkan, misalnya mulai dari sejarah pembangunannya, gaya arsitekturnya, filosofi bangunannya, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, peserta didik mendapatkan banyak pengetahuan dimana pengetahuan tersebut merupakan hasil eksplorasinya atau pengalamannya sendiri, yang tentu saja sejalan dengan apa yang diharapkan dalam kurikulum merdeka. Selain tentang arsitekturnya, kota Surakarta juga memiliki banyak makanan tradisional yang menjadi makanan khas kota Surakarta. Sebut saja selat solo, sate kere, tengkleng, dll. Dengan dikenalkannya makanan-makanan tradisional di era sekarang tentu akan sangat menyenangkan untuk dipelajari dan dilestarikan. Remaja saat ini dikenal lebih mengutamakan "tempat makan" yang cozy dan kekinian daripada "rasa makanan" itu sendiri tentu harus diperkenalkan dengan makanan ataupun jajanan tradisional khas kota Surakarta agar para remaja dapat merasakan bahwa makanan tradisional tidak kalah cita rasanya dengan makanan kekinian yang sudah terpengaruh dengan budaya luar. Hal ini bertujuan agar makanan tradisional yang khas ini tidak lekang tergerus zaman yang serba modern karena masih terus memiliki peminat di berbagai kalangan. Topik ketiga yang tak kalah menarik perhatian saat ini adalah permainan tradisional. Permainan tradisional di Pulau Jawa, terkhusus Jawa Tengah dan di kota Solo memiliki makna filosofis yang dalam. Permainan tradisional diharapkan masih akan terus dilestarikan ditengah gempuran digital yang membuat manusia jadi "malas bergerak" karena serba otomatis. Beberapa permainan tradisional yang masih dapat ditemui saat ini adalah congklak, egrang, jamuran, ataupun cublak-cublak suweng. Dengan adanya projek P5 ini, peserta didik berkesempatan untuk mewawancarai narasumber yang tepat di bidangnya tentang makna apa yang tersembunyi di balik diciptakannya permainan tersebut. Dengan demikian, peserta didik mengalami pengalaman nyata yang akan membekas di benaknya sehingga akan diamalkan ke masih ada beberapa topik yang dapat dibahas terkait dengan kearifan lokal kota Surakarta. Namun, dari sedikit uraian di atas dapat dikatakan bahwa adanay projek P5 yang dicanangkan pemerintah dalam kurikulum merdeka mempunyai dampak yang signifikan terhadap perubahan dan pengalaman peserta didik. Peserta didik yang bertindakdan terjun ke lapangan secara langsung tentu mempunyai pengalaman yang berkesan yang akan diingat dalam waktu yang lama. Jika terkait dengan kearifan lokal ini, peserta didik diharapkan dapat melestarikan seluruh warisan budaya yang ada, terkhusus di kota Surakarta, sehingga dapat dinikmati untuk generasi berikutnya. Lihat Pendidikan Selengkapnya
upaya pelestarian warisan budaya yang sesuai informasi tersebut adalah